Terapi Doa

Senin, 19 November 2012
Barangkali Anda pernah mendengar adanya terapi doa sebagai upaya memperoleh kesembuhan dari penyakit. Banyak bukti kesembuhan yang didapat melalui terapi ini. Lantas bagaimana terapi doa bisa memiliki kekuatan menyembuhkan? Semua dimungkinkan bila Tuhan YME berkenan menjawab doa permohonan umat-NYA lalu mengabulkan permohonan itu yaitu kesembuhan atas penyakit.

Bagaimana terapi doa bisa memiliki kekuatan menyembuhkan? Memang jawaban pertanyaan ini masih menyimpan misteri. Namun dari berbagai penelitian seperti ditulis Kyle Roderick dalam Third Age Med, para ahli dapat memperoleh gambaran tentang doa. Salah satu terapi dari doa itu sendiri adalah menyerahkan segalanya kepada Sang Maha Pencipta.

Bila melihat manfaat meditasi bagi kesehatan manusia mulai dari meredakan tekanan darah hingga menyembuhkan gangguan jantung, orang yang berdoa untuk kesembuhan penyakitnya dengan sendirinya akan memperoleh efek sama. Saat berdoa sehabis melakukan ibadah, orang tersebut masih dalam keadaan meditatip, tenang dan hanyut dalam lantunan doa sehingga respon alam bawah sadarnya akan bekerja.

Para ahli kesehatan jiwa meyakini sistem kekebalan tubuh akan meningkat saat seseorang berada dalam keadaan tenang dan damai akibat efek dari meditasi dan doa. Doa dalam suasana pasrah penuh kedamaian akan membuat tubuh seseorang mengeluarkan kortisol, epinephrine dan norepinephrine yaitu hormon-hormon yang mengalir keluar dari kelenjar adrenal untuk meredakan stress. Zat kimia dalam tubuh ini akan meningkatkan kekebalan dan menghambat berkembangnya penyakit seperti gangguan jantung, stroke, radang usus dan gangguan perut lainnya.

Meningkatnya sistem kekebalan tubuh ternyata bisa ditransfer ke orang lain agar juga mendapatkan sistem kekebalan tubuh. Sebagaimana halnya metode pengiriman energi reiki jarak jauh kepada orang lain yang memerlukan kesembuhan, seorang praktisi reiki dan pasien itu sendiri harus memulai kegiatan ini dengan doa…sekali lagi doa menurut iman dan kepercayaan, barulah teknik penyaluran energi reiki bekerja. Selama proses pengiriman energi penyembuhan, diri kita sebagai saluran saja dari energi alam semesta untuk penyembuhan penyakit. Dapat diasumsikan bahwa penyembuhan jarak jauh melalui doa dan kegiatan transfer energi reiki hanya dimungkinkan bila kedua belah pihak mempersiapkan diri lebih dulu sebelum transfer energi berlangsung.

Beberapa ahli lain termasuk Larry Dossey yang menulis buku Healing Words berpendapat bahwa fisika quantum memegang peranan dalam penyembuhan jarak jauh utamanya melalui doa. Menurut para ahli kesehatan jiwa, doa tidak saja bermanfaat bagi orang yang didoakan saja. Yang mendoakan pun akan memperoleh manfaat dari doa yang dipanjatkan kepada Tuhan YME. ” Sang pendoa sendiri pun dalam keadaan damai dan tenang akan memperoleh manfaat dari doa, ” kata Prof. DR. H. Dadang Hawari. Beliau menyatakan sangatlah besar pahalanya bagi mereka yang mendoakan orang sakit. “Jangankan mendoakan, dengan datang ketempat dia dirawat saja, sepertinya yang sakit sudah merasa sembuh hilang penyakitnya,” katanya.

Pendapat ini juga dibenarkan oleh Putu Dana, instruktur Meditasi Kesehatan Bali Usada. Setiap praktik meditasi harus diawali dengan doa kepada makhluk di bumi agar berbahagia. Tujuan doa ini adalah menyuburkan cinta kasih pada diri peserta meditasi. “Dengan memancarkan pikiran positip yang dilandasi niat baik, pikiran dan perasaan kita akan menjadi lembut dan tenang,” ujarnya.

Pikiran dan perasaan tenang akan membawa badan dan jiwa menjadi sehat. Energi positip yang dikeluarkan akan berpengaruh besar bagi kesehatan badan dan jiwa bagi orang yang menerimanya bahkan orang yang mendoakan itu sendiri. Masih menurut Larry Dossey yang mengkaji lebih dari 100 penelitian dan uji coba tentang doa yang tergolong spektakuler, di antaranya tentang rumput yang tumbuh subur setelah didoakan, rumpun gandum yang lebih tahan menghadapi racun sianida, biji-bijian yang cepat bersemi hingga luka yang lebih cepat sembuh karena peranan doa.

Umat Islam yang sedang berpuasa di bulan Romadhon pun meyakini bahwa terapi doa di bulan puasa sangat mustajab dan Insya Allah dikabulkan oleh Sang Khalik. Mendoakan bagi kesehatan keluarga, tetangga, rekan sekerja merupakan pahala yang menyehatkan yang ingin kita raih di mana pahala itu juga menyebar kepada orang yang ingin kita doakan

Beramal Melalui Hypnotherapy

Dari Abu Hurairah ra, Nabi SAW, bersabda: “Barang siapa yang melepaskan satu kesusahan seorang mukmin, pasti Allah akan melepaskan darinya satu kesusahan pada hari kiamat. Barang siapa yang menjadikan mudah urusan orang lain, pasti Allah akan memudahkannya di dunia dan di akhirat. Barang siapa yang menutupi aib seorang muslim, pasti Allah akan menutupi aibnya di dunia dan di akhirat. Allah senantiasa menolong hamba Nya selama hamba Nya itu suka menolong saudaranya”. (HR. Muslim, lihat juga Kumpulan Hadits Arba’in An Nawawi hadits ke 36).

Apabila kita mengetahui bahwa sebenarnya kita mampu berbuat sesuatu untuk menolong kesulitan orang lain, maka segeralah lakukan, segeralah beri pertolongan. Terlebih lagi bila orang itu telah memintanya kepada kita. Karena pertolongan yang kita berikan, akan sangat berarti bagi orang yang sedang kesulitan. Cobalah bayangkan, bagaimana rasanya apabila kita berada di posisi orang yang meminta pertolongan pada kita, Dan sungguh Allah SWT sangat mencintai orang yang mau memberikan kebahagiaan kepada orang lain dan menghapuskan kesulitan orang lain.

Berikut beberapa hadits yang menerangkan tentang keutamaan menolong dan meringankan beban orang lain:

1. Pada suatu hari Rasululah SAW ditanya oleh sahabat beliau : “Ya Rasulullah, siapakah manusia yang paling dicintai Allah dan apakah perbuatan yang paling dicintai oleh Allah ? Rasulullah SAW menjawab : “Manusia yang paling dicintai oleh Allah adalah manusia yang paling banyak bermanfaat dan berguna bagi manusia yang lain; sedangkan perbuatan yang paling dicintai Allah adalah memberikan kegembiraan kepada orang lain atau menghapuskan kesusahan orang lain, atau melunasi hutang orang yang tidak mampu untuk membayarnya, atau memberi makan kepada mereka yang sedang kelaparan dan jika seseorang itu berjalan untuk menolong orang yang sedang kesusahan itu lebih aku sukai daripada beri’tikaf di masjidku ini selama satu bulan ” ( Hadits riwayat Thabrani ).

2. Setiap gerakan pertolongan merupakan nilai pahala ” Siapa yang menolong saudaranya yang lain maka Allah akan menuliskan baginya tujuh kebaikan bagi setiap langkah yang dilakukannya ” (HR. Thabrani ).

3. Memberikan bantuan juga dapat menolak bala, sebagaimana dinyatakan ” Sedekah itu dapat menolak tujuh puluh pintu bala ” (HR Thabrani ). Pertolongan Allah kepada seseorang juga tergantung dengan pertolongan yang dilakukannya antar manusia. “Sesungguhnya Allah akan menolong seorang hamba-Nya selama hamba itu menolong orang yang lain“. (Hadits muslim, abu daud dan tirmidzi)

4. Lebih hebat lagi, membantu orang yang susah lebih baik daripada ibadah umrah, sebagaimana disebutkan dalam hadits shahih berikut ini: ”Siapa yang berjalan menolong orang yang susah maka Allah akan menurunkan baginya tujuh puluh lima ribu malaikat yang selalu mendoakannya dan dia akan tetap berada dalam rahmat Allah selama dia menolong orang tersebut dan jika telah selesai melakukan pertolongan tersebut, maka Allah akan tuliskan baginya pahala haji dan umrah dan sesiapa yang mengunjungi orang yang sakit maka Allah akan melindunginya dengan tujuh puluh lima ribu malaikat dan tidaklah dia mengangkat kakinya melainkan akan dituliskan Allah baginya satu kebaikan, dan tidaklah dia meletakkan tapak kakinya untuk berjalan melainkan Allah angkatkan daripadanya, Allah akan ampunkan baginya satu kesalahan dan tinggikan kedudukannya satu derajat sampai dia duduk disamping orang sakit, dan dia akan tetap mendapat rahmat sampai dia kembali ke rumahnya ” (HR Thabrani ).

5. Memberikan bantuan juga dapat memadamkan kemarahan Tuhan, perhatikan hadits berikut ini: “Sesungguhnya sedekah yang sembunyi-sembunyi akan memadamkan kemarahan Allah, dan setiap perbuatan baik akan mencegah keburukan dan silaturrahmi itu akan menambah umur dan menghilangkan kefaqiran dan itu lebih baik daripada membaca laa haula wa laa quwwata illaa billah padahal dengan membacanya saja akan mendapat perbendaharaan surga dan dengan berbuat baik itu juga dapat menyembuhkan penyakit dan menghilangkan kegelisahan ” (HR. Thabrani ).

6. Menolong orang lain juga dapat mengampuni dosa. “Siapa yang berjalan untuk membantu saudaranya sesama muslim maka Allah akan menuliskan baginya suatu kebaikan dari tiap langkah kakinya sampai dia pulang dari menolong orang tersebut. Jika dia telah selesai dari menolong saudaranya tersebut, maka dia telah keluar dari segala dosa-dosanya bagaikan dia dilahirkan oleh ibunya, dan jika dia ditimpa kecelakaan (akibat menolong orang tersebut) maka dia akan dimasukkan ke dalam surga tanpa hisab “ (HR. Abu Ya’la ).

7. Allah SWT akan memberikan pelayanan surga kepada orang yang menolong meringankan beban hidup orang lain. Perhatikan hadits berikut ini: ” Sesiapa yang bersikap ramah kepada orang lain dan meringankan beban hidupnya baik sedikit maupun banyak maka kewajiban bagi Allah untuk memberikan kepadanya pelayanan dengan pelayanan surga ” (HR Thabrani ).

8. Orang yang menolong orang yang sakit laksana berada dalam taman surga, seperti dinyatakan oleh hadits: “Siapa yang mengunjungi seseorang yang lain maka dia mendapatkan rahmat Allah dan siapa yang mengunjungi orang yang sakit maka dia seperti berada di dalam taman-taman (raudhah) surga ” (HR Thabrani ).

9. Membantu orang lain juga merupakan ibadah shalat dan sedekah, sebagaimana dalam hadtis disebutkan :” Amar Makruf dan mencegah kemungkaran yang kamu lakukan adalah shalat. Menolong orang yang susah juga merupakan shalat. Perbuatan menyingkirkan sampah dari jalan juga shalat dan setiap langkah yang engkau lakukan menuju tempat shalat juga merupakan shalat “ (HR. Ibnu Khuzaimah ).

Setelah kita mengetahui keutamaan membantu dan meringankan kesulitan orang lain, masih enggankah kita memberikan bantuan dan meringankan kesulitan orang lain? Terlebih lagi bila orang yang kesulitan, telah meminta langsung pertolongan kepada kita, pantaskah kita sebagai orang beriman mengabaikan permintaan pertolongan yang dimohonkan? Padahal kita mempunyai kemampuan dan kesanggupan untuk membantunya.

Apakah kita akan mengabaikan kesempatan berbuat amal kebaikan dan menghilangkan kesempatan menjadi hamba yang dicintai Allah karena keengganan kita membantu saudara semuslim yang sedang kesulitan dan meminta pertolongan dari kita? Apa yang membuat kita menjadi enggan memberikan pertolongan, bukankah semua, segala sesuatu yang kita miliki sebenarnya dari Allah, lalu mengapa saat Allah mengirimkan hamba-Nya yang kesulitan datang pada kita, kita berpaling dan tidak menghiraukan?
Kita harus ingat, bahwa kita ini berada dalam pengawasan Allah, jiwa, harta dan segala sesuatu yang kita miliki berada dalam genggaman-Nya. Sebaiknya kita selalu mengusahakan agar dalam hidup, kita tidak mengundang murka dan azab Allah. Bila ada orang datang memohonkan suatu bantuan, mungkin saja Allah SWT sedang menguji kita melalui orang tersebut.

Perhatikan sabda Nabi Muhammad SAW berikut ini:” Sesungguhnya Allah ‘Azza wa Jalla berfirman di hari kiamat,” Wahai anak Adam, dulu Aku sakit tetapi engkau tidak menjenguk-Ku.” Manusia bertanya,” Tuhanku, bagaimana kami dapat menjenguk-Mu sedangkan Engkau adalah Tuhan alam semesta?”

Tuhan menjawab,
Tidak tahukah engkau bahwa si fulan sakit, tetapi engkau tidak menjenguknya? Tidak tahukah engkau jika engkau menjenguknya, engkau pasti dapati Aku ada di sisinya.”

Tuhan berfirman lagi, ” Wahai anak Adam, dulu Aku minta makan kepada engkau tetapi engkau tidak memberi Aku makan.”

Manusia bertanya, ” Tuhanku, bagaimanakah aku dapat memberi-Mu makan sedangkan Engkau adalah Tuhan alam semesta?”

Tuhan menjawab, Tidak tahukah engkau bahwa hamba-Ku si fulan meminta makan kepadamu dan engkau tidak memberinya makan? Tidak tahukah engkau bahwa jika engkau memberinya makan, engkau pasti dapati ganjarannya ada di sisi-Ku.”

Tuhan befirman,” Wahai anak Adam, dulu Aku minta minum kepadamu dan engkau tidak memberi-Ku minum.”

Manusia bertanya,” Tuhanku, bagaimanakah aku dapat memberi-Mu minum sedangkan Engkau adalah Tuhan alam semesta?”

Tuhan berfirman,” Hamba-Ku fulan meminta minum padamu dan engkau tidak memberinya minum. Apakah engkau tidak tahu bahwa seandainya engkau berikan ia minum engkau pasti dapati ganjarannya ada di sisi-Ku.” ( HR. Muslim dari Abu Hurairah ra).

Perhatikan hadits Rasulullah SAW diatas dengan seksama, Allah SWT bersama orang-orang yang menderita, kepiluan hati mereka adalah kepiluan Tuhan. Rintihan mereka pada manusia adalah suara Tuhan. Tangan mereka yang menengadah adalah tangan Tuhan. Ketika seseorang memberikan derma kepada fakir miskin atau seseorang memberikan bantuan atas kesulitan orang lain, sebelum sedekah dan sebelum pertolongan tersebut sampai di tangan orang yang membutuhkan, tangan Tuhanlah yang pertama-tama menerimanya.

Namun kadang ada dari kita yang masih lebih ”mempercayai apa yang ada ditangan kita, ketimbang apa yang ada ditangan Allah.” Hingga kadang seseorang merasa sangat sulit sekali untuk bisa memberikan suatu bantuan pertolongan betapapun sebenarnya ia mampu. Ini mungkin karena orang itu lebih memikirkan kedepannya nanti bagaimana, kalau ia memberikan pertolongan. Ini yang disebut dengan ”lebih mempercayai apa yang ada ditangannya sendiri, ketimbang apa yang ada ditangan Allah” padahal seluruh hidupnya, jiwa raganya, ada ditangan Allah. Tapi dia masih lebih mempercayai apa yang ada ditangannya, ketimbang apa yang ada ditangan Allah. Orang ini masih lebih mempercayai akal pikiran /logika nya.

Padahal Allah SWT lah Yang Maha Menggenggam segala sesuatu, Allah SWT lah Yang Maha Lebih mengetahui segala sesuatu yang akan terjadi nantinya, seperti, apa yang akan terjadi bila ia memberikan pertolongan dan apa yang akan terjadi bila ia tidak memberikan pertolongan, yang sebenarnya ia mampu untuk menolong.
Allah SWT Maha Memudahkan, Maha Menyulitkan, Maha Menyaksikan, Maha Mengatur segalanya. Maha Meninggikan, Maha merendahkan. Allah SWT lah yang Maha Kuasa Memberikan apa saja kepada siapapun yang dikendaki-Nya dan menarik atau mengambil apa saja, dari siapapun yang dikendaki-Nya. Kekuasaan Allah SWT tidak terbatas dan tidak terhingga.

Karena itu, bila ada seseorang yang datang atau menghubungi kita meminta suatu pertolongan dan kita mengetahui bahwa kita mampu memberikan pertolongan yang diminta, maka segeralah berikan pertolongan.

Sebaiknya kita menjadi seorang hamba yang benar-benar bisa ”mempercayai apa yang ada ditangan Allah, ketimbang apa yang ada ditangan kita sendiri”. Dan sebaiknya kita benar-benar bisa menjadi hamba Allah yang lebih mempercayai Ilmu Pengetahuan Allah yang Maha Meliputi segala sesuatu, ketimbang akal pikiran/logika kita yang sangat terbatas, agar kita tidak ragu terhadap segala kemungkinan yang terjadi bila kita memberikan bantuan pertolongan terhadap seseorang.

Sadarilah segera, bahwa semua, seluruh hidup kita ini, berada dalam genggaman-Nya, Allah yang Menggenggam segala sesuatu, Mengatur segala sesuatu. Jangan sampai akal pikiran kita yang terbatas serta kecemasan kita memikirkan ”bagaimana atau apa yang akan terjadi pada kita, kedepannya nanti bila kita memberikan pertolongan” membuat kita menjadi hamba Allah yang tidak perduli dan enggan memberikan pertolongan walau sebenarnya kita mampu.

Janganlah mengundang kesulitan dalam hidup kita, jangan mempersempit urusan kita, dan jangan mengundang azab dan murka Allah. Tapi undanglah kemudahan, kelapangan urusan, cinta, kasih sayang dan pertolongan dari Allah, dengan memberikan bantuan, pertolongan kepada orang yang membutuhkannya.

Dari beberapa penjelasan hadits tersebut diatas, bisa diambil satu kesimpulan, apapun profesi kita (terlebih yang barkaitan dengan kemanusiaan), merupakan sarana kita untuk menggapai ridho-Nya tuk menujuh surga-Nya. Apapun yang kita lakukan dan kerjakan, semuanya tergantuk pada niat tulus kita (Innama A'malu Binniat). Dan selebihnya Wa Allah A'lam Bisshoaf. Semoga bermanfaat untuk banyak ummat. Amin.....

Meraga Sukma

Proyeksi Astral/ Out Body Experience atau lebih banyak dikenal di Negeri ini sebagai Ilmu Meraga Sukma adalah suatu proses melepaskan bagian tubuh astral melalui Energi Pikiran dengan mendayagunakan kemampuan Extra Sensorik untuk melakukan penjelajahan antar demensi. Perlu Anda ketahui, Proses Raga Sukma / Proyeksi Astral sesungguhnya bukan melepaskan ruh dalam arti menuju kematian, namun hanya melevitasikan energi pikiran yang disebut Sukma. Kemampuan melepaskan sukma adalah murni kemampuan menguasai pikiran dan tubuh menuju kondisi tertentu dengan menurunkan frekwensi gelombang otak pada level terendah (Delta 0, 1 s/ d 3, 9 Hz). Suatu Situasi Jika Seseorang mampu membuat kesadaran Otak tetap terjaga, meskipun tubuh / raganya tertidur pulas sekali “ , maka seseorang akan merasakan tubuhnya terasa ringan sekali dengan raga yang terkunci atau tidak bisa bergerak sama sekali, merasakan gerakan getaran energi yang menjalar sampai terjadi tekanan penurunan frekwensi otak yang membuat ubun-ubun terasa berdenyut-denyut sehingga dengan meniatkan dalam hati untuk melepaskan tubuh astral maka potensi otak akan mengirimkan sinyal-sinyal gelombang elektromagnetik yang bergetar dan beresonansi memproyeksikan dan melevitasikan pikiran sehingga kapasitas energi tubuh meningkat dan mampu untuk melontarkan tubuh astral keluar dari raga . Wilayah Konsentrasi Kesadaran Universal seperti ini apabila seseorang bisa dalam keadaan tertidur lelap namun tetap terjaga kesadaran otaknya maka seseorang bisa melakukan perjalanan Trans Demensi menjelajah kemanapun sesuai Gerak hati seperti layaknya memasuki alam mimpi dengan rasa panca indera yang masih tetap memiliki kemampuan untuk merasakan, mendengar, melihat dan meraba lingkungan dengan tubuh astral / energi pikiran secara nyata.

Realitas keajaiban alam bawah sadar manusia ini mungkin menjadi kenyataan yang asing bagi seseorang yang belum pernah mengalaminya. Metode Spiritual Your Mind Power ini mengajarkan kepada Anda tentang rahasia seni memprogram kesadaran dan melevitasi energi pikiran dengan mudah, cepat dan tidak beresiko, Anda juga akan memiliki kapasitas energi yang cukup untuk melepaskan tubuh astral dalam melakukan aktivitas trans demensi yang melebihi kecepatan cahaya.

Ini adalah Fenomena yang nyata dan sesungguhnya belum dapat diterangkan oleh para Ilmuwan. “Hal ini dapat diterima secara Universal meskipun sangat pelik untuk dimengerti, Kecepatan cahaya adalah tetap untuk semua pemantau / pengamat tergantung dari kecepatan dan arah. Einstein menerangkan bahwa ketika sebuah benda bertambah kecepatannya mendekati kecepatan cahaya, panjang fisiknya berkurang dan massanya bertambah. Ketika sebuah benda mendekati kecepatan Cahaya, waktu menjadi melambat namun kecepatan cahaya tetap konstan. Jadi jika dia bergerak pada 185.999 Mil / detik, Cahaya masih bergerak mendahului dia pada kecepatan 186.000 mil/ detik. Dia tidak akan memecahkan batas Kecepatan cahaya, namun jika sekiranya dia mencapai kecepatan cahaya, waktu berhenti sama sekali. Aspek kelakuan Cahaya yang ini membuat para ilmuwan fisika terperangah dalam ketakjuban dan keheranan, bahwa dia dapat menyesuaikan kelakuannya yang teramati berdasarkan pengamat yang mengamatinya.

Aspek panjang gelombang dari Manusia telah dikaruniakan oleh Allah kepada semua manusia, Namun kecuali bisa mengaktifkan aspek itu. Mengaktifkan Aspek ini dapat memadamkan para pengamat membuat dapat bergerak sebagai sebuah gelombang, dan dalam mendapatkan aspek cahaya, dapat dicapai yang tidak bergantung pada waktu-hadir pada setiap saat dan setiap tempat yang telah dicapai ciptaan itu sejak awal terjadinya Ledakan Agung. Kun fa Ya Kun!! !

Tenaga Dalam Tingkat Tinggi

Selasa, 13 November 2012
Cosmic Energi berbeda dengan Energi Cakra. Cosmic Energi adalah Energi Alam ( Hawa Murni / Energi Cosmis/ Macro Cosmos ) yang bertebaran di jagad raya dan Energi ini bisa diserap melalui olah pernafasan . Bio Cosmic Energi merupakan anugrah ALLAH SWT sebagai pengerak segala aktivitas di alam semesta. Penyerapan Bio Cosmic Energi akan Efektif bilamana Energi Cakra / Micro Cosmic dalam diri manusia telah terbangkitkan sebelumnya

Dalam Teknik pengembangan Transformasi Energi yang Anda Kerjakan bukan hanya cara membangkitkan Energi Cakra namun juga cara / teknik menyerap Cosmic Energi / Macro Cosmos. Energi Cosmic tidak dapat diukur besar, kecepatan dan wujudnya namun dapat dirasakan keberadaan dan manfaatnya.

Energi Cosmic terdapat 8 ( Delapan ) sumber Energi yang tersebar di Jagad Raya ini dimana 4 ( empat ) diantaranya berada di angkasa ( Energi Matahari, Energi Bulan, Energi Bintang dan Energi Meteor ). Sedangkan 4 ( empat ) sumber Energi lainnya berada di Bumi yang berupa ( Energi Bumi, Energi Angin, Energi Api, Energi Air ).

Daya batin ( mind power / Micro Cosmic) memiliki energi. Realitas ini tidak mudah diukur, tapi sebagian dapat dirasakan sebagai kesadaran . Kemanapun kesadaran anda pergi kesitulah perginya energi mind power anda. Inilah daya metafisik, daya yang tidak dapat diukur dengan ilmu fisik. Mind power adalah energi cipta pikiran yang telah dianugerahkan oleh ALLOH SWT. kepada semua manusia, Dimensi tak tampak ini merupakan sumber energi kecerdasan dan kesadaran hidup manusia. Inilah Eksistensi Kecerdasan dan Kesadaran hidup Manusia yang melingkupi semua Ruang dan Waktu, apa yang ingin diwujudkan dalam ruang dan waktu maka dapat Diprogram melalui Pikiran Manusia. Disinilah ruang bagi kekuatan alam bawah sadar manusia yang menghubungkan dengan energi metafisis ( energi kosmis/alam raya), merupakan satu kesatuan yang saling tarik menarik melalui hukum alam yang tak tampak. Teknik Transformasi Energi antara Kekuatan Inti Batin dan Energi Cosmic / Alam semesta

“Bahwa informasi di alam ini bukan merupakan fungsi ruang dan waktu, tetapi dalam bentuk “getaran” yang dalam ilmu Fisika diwakili dengan persamaan gelombang dengan amplitudo dan frekuensi masing-masing. Kesadaran manusialah yang melakukan “Transformasi Fourier” (sebuah konsep matematika yang dapat memetakan semua proses fisik di alam dalam bentuk frekuensi dan amplitudo serta kelipatannya) agar dapat mewujudkan informasi tersebut ke dalam ruang dan waktu. Penjabaran lebih lanjut model ini adalah kesadaran manusia (pikiran) dapat mengambil semua getaran yang ada di alam.

Kemudian melalui proses transformasi tenaga dalam / bio energi , abstraksi dapat diwujudkan ke dalam ruang dan waktu. Pemahaman pada mekanisme tenaga dalam tidak lagi terbatas pada dimensi yang sempit, hanya sebatas ruang dan waktu, melainkan juga pada dimensi yang lebih luas yang menyangkut wilayah esoterik dan dimensi kesadaran yang hanya dimiliki manusia

Totok Aura


Materi Alam Semesta ini semuanya berasal dari cahaya atau disebut dengan cahaya elektron; elektron inilah yang membentuk atom dari dunia fisik. Desain geometrik dan kecepatan aksi di sekitar inti pusat membangun jenis atom juga tingkatan vibrasi (getaran). dan hasilnya adalah: Planet, manusia, hewan, tumbuhan, pohon-pohon. Semua memancarkan tingkat getaran tertentu. Yang padat memiliki tingkat vibrasi yang lebih rendah dalam spektrum cahaya.

Tubuh manusia mengandung milyaran bio elektron, yang tersusun dalam sebuah sistem energi yang memiliki simpul utama di jantung atau qolbu. Dari simpul utama di jantung, jaringan itu menuju ke organ-organ tubuh lainnya, seperti otak, ginjal, paru, dan sebagainya. Di dalam organ tersebut jaringan terpecah menuju sel-sel. Di dalam sel-sel, terdiri dari molekul-yang berjumlah jutaan. Dan akhimya seluruh jaringan itu berujung pada elektron-elektron yang berjumlah milyaran yang merupakan penghasil bio listrik dalam tubuh.

Salah satu fakta yang menarik adalah lewat jantung ini kita bisa mengukur denyutan listrik yang terkait dengan gerak hati atau jiwa kita. Pengukuran lewat ECG (Electric Cardio Graph) akan memberikan informasi kepada kita apakah seseorang sedang marah, sedih atau sedang tenang. Jantung adalah cermin dari sikap, hati kita. Jadi, seluruh sistem energi tubuh kita itu bisa dipengaruhi dari sisi mana saja. Bisa kita stimulasi lewat organ, lewat sel, maupun lewat bio elektron. Dan yang paling mendasar adalah bahwa sistem itu memiliki frekuensi tertentu.

Jika seseorang sedang marah, maka seluruh sistem energi dalam tubuh kita itu akan bergetar dengan frekuensi kemarahan tersebut. Yang mula-mula terserang adalah jantung hati kita. Jantung akan berdetak detak dengan frekuensi yang kasar. Getaran jantung itu lantas akan menyebar ke seluruh organ tubuh, menjalar jutaan sel dalam tubuh kita, dan akhirnya menggetarkan milyaran bio elektron di dalam tubuh kita. Karena itu, ketika seseorang marah, maka bukan hanya jantungnya yang berdenyut tidak beraturan, melainkan juga seluruh tubuhnya gemetaran. Orang yang marah sulit mengendalikan pikirannya dengan tenang, kemampuan otak untuk berpikir secara rasional akan jauh berkurang, hal ini disebabkan suplay bio listrik menuju organ vital otak juga terganggu. Demikian pula sebaliknya, orang yang sedang dalam kondisi kejiwaan yang stabil. Orang yang sedang tenang hatinya, maka denyut jantungnya juga akan tenang, stabil dan lembut. Getaran itu juga akan mengimbas ke seluruh tubuhnya lewat organ, sel-sel dan Bio elektron.

Diantara organ tubuh yang paling membutuhkan suplay bio listrik dalam jumlah lebih adalah Otak. Otak yang terdapat di batok kepala kita dapat dilihat secara kasat mata. Sedangkan Batin bukanlah materi dan ia merupakan benda quantum yang tak tampak. Otak memelihara Hidup Kita, Batin mengarahkan kehidupannya, Otak terkurung di Batok kepala, sedangkan Batin dapat pergi kemana-mana. Otak itu patuh pada kesadaran tapi bekerja bebas dari Kesadaran. Otak memilih Energi, Aspek kelistrikan energi ini mudah di ukur dengan Instrumen Electroenceph allograph.

Otak juga merupakan organ yang hebat terbuat dari bermilyar-milyar sel yang saling berhubungan dengan penginderaan dan daerah pergerakan. Ini pada gilirannya berkomunikasi dengan sebanyak tiga puluh bilyun sel syaraf diseluruh badan, termasuk juga tiga juta titik tanda rasa sakit sepanjang kulit. Semua masuk ke dalam badan itu melewati system syaraf yaitu penglihatan, suara emosi dan lain-lain.

AURA adalah CAHAYA yang dipancarkan oleh tubuh yang menandakan kondisi fisik, emosi, kesehatan, mood dan lain-lain yang ditunjukkan oleh warna yang berbeda. AURA itu muncul dari aktifitas listrik yang menjalar di sel-sel syaraf kita. Aliran listrik yang ada di syaraf kita pun seperti listrik yang menjalar di kabel listrik: adanya Medan elektromagnetik dari aliran listrik. AURA adalah pancaran dari Medan elektromagnetik yang ada di syaraf kita. Semua mahkluk yang masih hidup termasuk manusia memiliki AURA tubuh. AURA tubuh itu sendiri adalah suatu pancaran Medan energi dari dalam tubuh yang keluar mengelilingi seluruh tubuh. Seberapa besar pancaran Medan energi yang keluar dari dalam tubuh, tergantung dari seberapa lancar dari semua jalur keluar masuk Medan energi tersebut. Otak merupakan pusat saraf manusia, milyaran sel saraf ada di otak. Itulah sebabnya kalau orang mengamati atau memfoto AURA, lebih mudah di sekitar kepala, bukan di kaki atau perut, karena di sekitar kepala-lah pancaran AURA yang paling besar, disana lah tempat suplay bio listrik terkuat.

Cahaya AURA yang menyelubungi manusia merupakan satu kesatuan yang terdiri dari ion-ion negatif dan positif, bergerak terus-menerus dan bisa berubah. Dengan teknik khusus AURA dapat diperkuat dan diperbesar, sehingga kita bisa membentuk gelombang energi dengan frekuensi tertentu yang banyak kegunaannya, misalnya pengobatan medis, non-medis, psikis; dan lain-lain. Hal ini bisa terjadi karena setiap kita meniatkan sesuatu, otak akan mempunyai ide dimana ini akan mengakibatkan dikirimnya gelombang otak pada AURA tubuh yang telah diperkuat.

Warna –Warna Aura Astral muncul secara alamiah yang merupakan bias bio listrik yang mengalir disel-sel syaraf kita dan hal ini tergantung dari sejati / kepribadian seseorang. Seperti Bohlam atau lampu senter kalau baterainya lemah maka cahayanya juga akan redup. Maka perlu baterainya discharge untuk memperkuatnya. AURA merupakan potensi diri yang dimiliki setiap manusia, AURA merupakan cahaya energi tubuh yang terpancar dari kekuatan jiwa dan raga manusia. Pada dasarnya setiap anak manusia yang dilahirkan memiliki kadar AURA yang sama, akan tetapi pada saat proses manusia menjalani kehidupan dan bertambahnya usia, setiap manusia jadi memiliki kadar AURA yang berlainan. Semua itu dipengaruhi oleh banyak faktor diantaranya faktor lingkungan, keluarga, komunitas, tingkat keimanan seseorang kepada agamanya masing – masing dll.

AURA banyak memiliki fungsi dan manfaat, selain menambah daya tahan tubuh seseorang menjadi kuat terhadap serangan penyakit, AURA manusia yang cahayanya terang juga dapat mempengaruhi AURA manusia lain di sekitarnya. Tebal/tipisnya aura inti seseorang melambangkan besar kecilnya energi orang tersebut, dimana semakin tebal aura inti seseorang menunjukkan semakin besar energi yang bersangkutan, begitu pula sebaliknya. Aura terdiri dari dua bagian yang melapisi tubuh dimana bagian dalam biasa disebut AURA INTI (enteric) dan bagian luar disebut BIAS AURA (astral)

“Bagaimana Aura menurut Ilmu Fisika? “

Pakar fisika Stephen Wolfram dengan teori Automata Seluler dan Michio Kaku dengan pendekatan perwakilan ruang Hyperspace. Kaku mendapatkan idenya dari penemuan Einstein tahun 1915 yang mengatakan bahwa alam semesta terdiri dari empat dimensi: ruang dan waktu yang berkembang. Kelengkungannya menyebabkan “gaya” yang disebut “gravitasi”. Kemudian Theodore Klausa pada tahun 1921 meneruskan riset Einstein tersebut dan mengatakan bahwa riak pada dimensi ke “lima” dapat dilihat sebagai “cahaya”. Bagaimana dengan dimensi yang lebih besar dari Lima? Kaku memperkenalkan teori yang disebut “superstring”. Jadi kelengkungan yang terjadi pada ruang dan menyebabkan gravitasi merupakan paket terkecil dari “string yang “bergetar” dan “beresonansi”. Demikian juga cahaya yang merupakan riak dari dimensi ke-5 adalah komponen “string” lainnya. Dengan begitu, empat gaya dasar tadi dapat digabungkan dan peristiwa di dalamnya menjadi dimensi yang lebih besar: 10 dimensi. Dengan 10 dimensi itu Kaku berhipotesis bahwa semua proses yang terjadi sehari-hari-termasuk fenomena Inner Power / tenaga dalam/ atau ada yang menyebut Prana dapat dijelaskan. Perkembangan ilmu fisika tidak berhenti hanya pada 10 dimensi, masih ada dimensi yang lebih besar lainnya. Banyak konsep bermunculan, seperti pendekatan dengan teori membran dan sebagainya yang semakin menuju pada hasil unifikasi gaya-gaya yang mengatur seluruh alam semesta. Penjelasan Ilmiah ini meyakinkan Kita bahwa di luar panca indera yang terbatas, masih ada dimensi yang lebih tinggi dan belum dieksplorasi dan dirasakan. Cara berpikir dan bekerja sensor manusia, terbiasa dalam lingkup ruang dan waktu (empat dimensi). Pada kenyataannya, pikiran manusia tidak terbatas hanya pada ruang dan waktu tersebut. Sudah saatnya ilmu pengetahuan dan teknologi mengarahkan risetnya pada hal-hal yang “esoterik” yang dulu dikatakan sebagai “meta-rasional “atau Metafisika , seperti adanya konsep aura, orbs, dan tenaga jiwa / Inner Power. (Sumber Fadli Syamsudin Praktisi staf peneliti TISDA-BPP)

Program Pengembangan AURA Treatment Metode Dasyat Spiritual Your Mind Power bisa memberikan Efek Seketika pada perubahan aura astral seseorang melalui Proses Harmonisasi yang mampu memicu keseimbangan system Endokrin, biokimia dan metabolisme tubuh dan menghasilkan kemilau aura yang tebal dan cemerlang Setelah Anda menerapkan teknik dengan media penyelaras aura yang telah di program khusus yang dikombinasikan dengan aplikasi totok natura bio energi serta teknik merileksasi kesadaran otak dan tubuh secara universal dapat membantu Anda menstimulasi hormone dan neuron otak. Formulasi khusus ini jika diterapkan secara tepat maka secara efektif mampu menjadi generator aktivasi bio listrik dan Medan elektromagnetik dalam tubuh yang secara automatic mampu mengekspor aura positif pada diri seseorang.

Lebih Hebat Dari Alam Bawah Sadar

Alam Bawah Sadar atau yang biasa saya sebut dengan Kesadaran Dimensi Fuad atau Kesadaran Dimensi Batin adalah gudang informasi yang tersusun secara otomatis rapi sebagai karunia-Nya yang mana informasi ini berasal dari lingkungannya. Dimensi Bawah Sadar kita memiliki kekuatan yang luar biasa (padahal sih biasa-biasa saja di hadapan Allah), karena ia mampu menampung semua informasi, kenangan dan memori yang pernah diserapnya sejak lahir hingga hari ini.

Hanya pada batasan wilayah Dimensi Batin atau Alam Bawah Sadar inilah yang sering disentuh oleh pakar-pakar hipnotis, motivator, dll. Padahal masih banyak dimensi-dimensi lain karunia Allah yang lebih hebat dari Alam Bawah Sadar diantaranya adalah Kesadaran Dimensi Sunnatullah dan Takdir. Kesadaran Dimensi Sunnatuallah dan Takdir (KDST) ini berpijak pada konsep Sunnatullah dan Taqdir-Nya, dimana hukum-hukum alam yang universal berlaku untuk semua individu yang ada di alam semesta ini. Bagi siapa pun yang dapat memahami rahasia hukum alam ini, maka insya Allah hidupnya akan mencapai kesuksesan di dunia. Contoh penggunaan hukum alam adalah Hukum Tarik Menarik, Hukum Gravitasi, Hukum Koneksi, Hukum Dualitas Cahaya, Hukum Kekekalan Energi (HKE) yang menghasilkan istilah Epos (Energi Positif) dan Eneg (Energi Negatif). Untuk masalah hukum alam ini.

Biasanya, para sahabat yang memiliki KDST ini mempunyai bakat sebagai “Sang Penyembuh”, karena sebenarnya ia memiliki kemampuan yang harmoni untuk bersinergi dengan alam, sehingga bisa menyatu dengan alam, dan bisa menyalurkan energi positif alam semesta kepada orang yang sakit. Jadi seolah-olah ia adalah Sang Penyembuh, namun demikian tetaplah Allah yang menyembuhkan segala sesuatu. Dan KDST ini disebut juga sebagai Kesadaran Dimensi Makrokosmos.

Dan masih banyak dimensi-dimensi lain di atasnya dimensi KDST. Ikuti Pelatihan, Pencerahan, dan Pengembangan Potensi Diri di Aufklarung Institute untuk mencapai pada tingkatan-tingkatan dimensi tertinggi yang sudah dianugrahkan Tuhan pada kita semua bersama trainer Ahmad Muhibbuddin, S.Fil.I (ROMO MUHIB)

NLP Model Komunikasi Interpersonal

Neuro-Linguistic Programming (NLP) adalah model komunikasi interpersonal dan merupakan pendekatan alternatif terhadap psikoterapi yang didasarkan kepada pembelajaran subyektif mengenai bahasa, komunikasi, dan perubahan personal. NLP dikembangkan dari hasil jerih payah beberapa orang. Diawali oleh Richard Bandler dan John Grinder, Beberapa orang yang menjadi catatan pengembangan NLP adalah David Gordon, Leslie Cameron-Bandler, Steve and Connirae Andreas, Robert Dilts, dan masih banyak lagi. Studi mereka dimulai pada awal tahun 1970 dan sampai sekarang masih terus berlanjut dengan banyak perkembangan. Dengan teknik NLP membuat para terapis jauh lebih efektif membantu kliennya dalam melakukan perubahan yang ada dalam dirinya. Semula pembahasan lebih terpusat pada berbagai “hal beda yang dapat membuat perbedaan” antara individu “unggul” dengan individu “rata-rata”. Guna memahami lebih lanjut akan perbedaan tersebut, mereka melakukan serangkaian pemodelan pada berbagai aspek dari individu “unggul”, seperti berbagai prilaku dalam menerima serta menyikapi lingkungan sekitar. Hal itu berujung pada pemahaman mengenai mekanisme kerja pikiran. Sehingga NLP berisikan berbagai presuposisi mengenai mekanisme kerja pikiran dan berbagai cara individu dalam berinteraksi dengan lingkungan dan antar sesamanya, disertai dengan seperangkat metode untuk melakukan perubahan.

Secara semantik, Neuro dapat diartikan sebagai berbagai mekanisme yang dilakukan individu dalam menginterpretasikan informasi yang didapat melalui panca indra dan berbagai mekanisme pemprosesan selanjutnya di pikiran. Linguistic ditujukan untuk menjelaskan pengaruh bahasa yang digunakan pada diri maupun pada individu lain yang kemudian membentuk pengalaman individu akan lingkungan. Programming dapat diartikan sebagai berbagai mekanisme yang dapat dilakukan untuk melatih diri seorang individu (dan individu lain) dalam berpikir, bertindak dan berbicara dengan cara baru yang lebih positif. Walaupun pikiran individu telah memiliki program “alaminya”, yang didapat baik melalui pewarisan secara genetis maupun melalui berbagai pengalaman, individu tetap dapat melakukan peprograman ulang sehingga dapat bertindak lebih efektif.

NLP semula dikembangkan sebagai salah satu perangkat psychotherapeutic. Namun kemudian memperoleh kredibilitas ketika diaplikasikan pada berbagai bidang, seperti bisnis, komunikasi dan lainnya. NLP juga sangat bermanfaat ketika digunakan pada pengembangan pribadi maupun pada proses belajar dan mengajar yang efektif.


Persepsi Sensorik
Setiap individu memahami berbagai pengalaman melalui panca indra atau dalam terminologi NLP dikenal sebagai VAKOG (Visual, Auditory, Kinesthetic, Olfactory dan Gustatory). Setelah berusia dua belas tahun, umumnya individu memiliki preferensi dari kelima jalur informasi tersebut, umumnya di antara tiga jalur berikut; Visual, Auditory atau Kinesthetic. Pemilihan jalur tersebut juga tergantung pada material yang dipelajari individu. Seorang musisi lebih cenderung menggunakan jalur pendengaran dibandingkan dua jalur yang lain. Pemahaman akan hal ini sangat penting dimiliki oleh para pendidik karena menentukan efektifitas proses pembelajaran.

Otak manusia juga menggunakan metode kerja dari kelima jalur informasi tersebut dalam memproses dan mengambil kembali berbagai informasi yang telah dipelajari. Individu umumnya mampu memvisualisasikan, berbicara dengan dirinya sendiri, merasakan (secara fisik atau emosional), membedakan berbagai rasa, membedakan berbagai aroma dan masih banyak lagi. Setiap individu memiliki preferensi yang berbeda saat memproses informasi dan menindaklanjuti hasil pemikirannya dalam bentuk tindakan atau eksperesi. Perbedaan ini dapat dengan jelas anda perhatikan salah satunya melalui bahasa sensorik (sensory language) yang digunakan, seperti; “Masalah itu terasa seperti beban yang sangat berat di pundak saya.” (Kinesthetic) “Dapatkah anda membayangkan apa yang sedang saya bicarakan?” (Visual) “Hal tersebut terdengar tidak asing bagi saya.” (Auditory)

Ketika individu menyelaraskan bahasa sensorik yang digunakan dengan lawan bicaranya, individu tersebut segera mendapatkan komunikasi yang dipersepsikan lebih efektif daripada komunikasi normal. Hal ini bisa terjadi secara otomatis pada individu yang telah terbiasa bergaya persuasif ataupun vokal dalam memengaruhi lawan bicara.


Anatomi Modelling Dan Programming
Modeling secara harfiah berati meniru, yakni meniru-pola-pola tindakan orang lain atau lebih tepatnya meniru tokoh yang diidolakan. Bila Anda memodel seorang juara tennis misalnya, itu artinya sedang meniru pola-pola perilaku dari pola pikir dan pola tindakan khususnya teknik-teknik memukul dan menerima bola tenis dan seterusnya. Memodel secara serius sesungguhnya, seseorang sedang memahami dan memvisualisikan dalam pikirannya dan setelah jelas gambaran pola-polanya, ia mengendapkannya dalam alam bawah sadar menjadi file (program).

Sebenarnya teori yang mendasari modeling sangat sederhana: siapa saja meniru tindakan orang-orang sukses cenderung sukses; sebaliknya meniru orang gagal atau tepat meniru perilaku negatif ia cenderung menjadi gagal.

Meski sesimpel itu, modeling tidak akan bekerja secara efektif bila tingkat memodelnya hanya sampai dataran kognitif saja. Artinya, ia tahu persis secara konsep pola perilaku sampai cara-cara memodel pola perilaku orang-orang sukses, tetapi bila hanya tahu saja tidak sampai ke tingkat emosional untuk melakukannya secara sungguh-sungguh, modeling tidak akan berjalan efektif. Modeling mempersyaratkan adanya komitmen emosional untuk melakasanakannya.

Anatomi Modeling
Kalau saya tarik ke belakang, bagaimana seorang anak manusia lahir di muka bumi sampai tingkat peradabannya tidak lepas dari modeling. Dimulai dari budaya yang sangat sederhana pola makan dan pola (cara) berpakain tidak lepas dari hasil memodel budaya di lingkungannya. Kita bisa makan, minum dan bepakain dengan cara-cara yang sopan (paling tidak diterima oleh lingkungan) adalah hasil modeling atau meniru.

Sesungguhnya proses memodel tidaklah semudah yang kita bayangkan. Anda bisa membaca, menulis huruf dan merangkainya menjadi kata-kata misalnya, membutuhkan perjuangan keras dan waktu bertahun-tahun. Coba kita ingat ketika kita masih duduk di bangku sekolah dasar kelas (SD) satu dulu. Untuk paham lafal dan menulis huruf ”R” saja, berapa kali Anda menghafal dan melafalnya? Berapa kali Anda menirukan Bapak/Ibu Guru untuk melafal huruf ”R” sesuai mimik guru? Berapa kali Anda menulis dan menghapus huruf tersebut sehingga Anda secara mental hafal dan secara motorik bisa menulis huruf tersebut hingga dianggap benar? Berapa jumlah energi yang dikeluarkan dan sampai tingkat konsentrasi apa hingga Anda benar-benar hafal?

Kita tidak menyadarinya bahwa betapa berat perjuangan untuk bisa menghafal satu huruf saja. Ternyata otak kita untuk bisa menghafal satu huruf memerlukan pengulangan berkali-kali sehingga hafal betul! ”Hafal di luar kepala!”, begitu istilah yang sering kita dengar untuk memodel satu huruf (fenomena) saja. Sekarang saja Anda begitu otomatis menggunakan huruf dan kata karena sudah hafal di luar kepala.

Begitu pentingtnya menghafal/memodel huruf dalam kehidupan manusia sehingga Allah SWT dalam Al Qura’an surat Al Baqarah ayat 1 (satu) mengisyaratkan pentingnya huruf sebagai hal yang elementer dalam kehidupan manusia. Dalam surat itu hanya tediri 3 (tiga) huruf yakni: alif laam mim dan bukan kata-kata atau kalimat sebagaimana ayat-ayat Al Qur’an lainnya. Tentang tafsir ayat ini masih bervariasi dalam memaknaninya: ada yang mengatakan bahwa itu hanya Allah yang mengatauinya; ada pula yang menafsirkannya sebagai pembukaan bacaan yang menarik atau sebagai daya tarik dari bacaan Al Qur’an.

Bagi saya, huruf alif laam mim, bukan saja sebagai pertanda bahwa Al Qur’an sebagai ditulis dengan bahasa Arab yang indah, namun bermakna bahwa huruf merupakan simbol penting bagi manusia agar bisa memodel, meniru semua hal yang ada di dunia. Bahwa huruf dihafal (dimodel) di luar kepala sebagai bagian penting dan elementer dalam berkomunikasi melalui bahasa. Apa sebabnya?

Pertama, huruf harus dihafal agar kita bisa merangkai sebuah kata, baik kata benda, sifat maupun kata kerja. Semua hal di muka bumi ini pasti bisa diberi nama yang merupakan rangkaian huruf. Anda bisa merangkainya dalam bentuk kata (benda, sifat dan kerja) bila Anda hafal huruf-huruf yang membentuknya, yang Anda tahu, betapa sulitnya dulu saat saat masih duduk di sekolah dasar untuk menghafal/memodel huruf tersebut.

Kedua, huruf dan kata yang sudah kita model tadi, merupakan bahan membuat sebuah kalimat. Di dalam kalimat itulah Anda menemukan sebuah makna (meaning). Bagaimana Anda membuat makna? Anda mampu membuat makna juga tidak lepas dari modeling, Anda tahu makna akan sebuah kalimat karena Anda hafal akan makna setiap kata yang membentuknya. Bila tidak hafal satu kata saja Anda pasti sulit memaknainya.

Ketiga, rangkaian huruf menjadi sebuah kata, dan rangkaian beberapa kata menjadi sebuah kalimat yang di dalamnya mengandung makna, sesungguhnya Anda sedang berkomunikasi dengan apa yang disebut bahasa. Bahasa apa pun, pastinya terbentuk dari huruf dan kata berikut kaidah-kaidah kebahasaan sebagai pembentukannya. Sampai di sini saya ingin mengatakan bahwa peran bahasa dalam kehidupan dan peradaban manusia menduduki peran sentral. Bahwa manusia sangat mengandalkan bahasa dalam kehidupannya, apa pun fenomena, benda, situasi bahkan ilmu pengetahuan sangat tergantung kepada peran bahasa.

Apabila Anda hari ini mengusai bahasa tertentu tidak lepas dari usaha keras Anda dalam memodel/menghafal bahasa tersebut. Adakah seseorang yang dalam belajar bahasa yang langsung hafal tanpa menghafal dan mempraktikkannya terlebih dahulu setiap hari? Anda bisa berbahasa karena biasa, yakni biasa memodel/mengafal. Berapa kali Anda menhafal satu kata?


Linguistic Programming
Manusia menciptakan huruf, kata, kalimat dan bahasa bukan untuk sekedar sebagai alat komunikasi. Bukan sekedar alat ekspresi dari pesan yang ingin disampaikan kepada orang lain. Dalam kaitannya dengan makna pada setiap kata dan kalimat, manusia menciptakan bahasa adalah dalam rangka mind programming (pemograman pikiran). Setiap makna yang terkandung dalam setiap kata dan kalimat bahasa tertentu (bahasa Indonesia, Jawa, Inggris, Perancis, Jerman dan lain-lain) mampu mempengaruhi pikiran seseorang yang setelah mengalami filter (cocok tidak cocok, bernilai atau tidak bernilai dengan belief dirinya) makna tersebut tersimpan secara baik di dalam benaknya (pikiran bawah sadar).

Makna dalam setiap kalimat adalah benih yang apabila benih itu terus terawat, tumbuh mengakar kuat, akan berkembang dan berbuah, yakni buah pikiran (ide-ide), buah konsep, hingga buah keterampilan yang bermanfaat bagi umat manusia. Contoh kalimat ”Aku adalah anak pandai dan ulet dalam situasi apa pun.” Makna dari kalimat ini adalah ”percaya diri dan pantang meyerah”. Apabila makna ini benar-benar tertanam kuat dalam pikiran bawah sadar seseorang maka sudah barang tentu banyak buah yang dapat dipetik. Percaya diri adalah pangkal sukses apa pun profesi seseorang. Bila ia adalah seorang yang bercita-cita jadi seorang entrepreneur, maka banyak buah-buah (produk/jasa) kreatif yang diciptakan; bila ia bercita-cita menjadi seorang karyawan, maka dengan percaya diri akan mengantarkan dirinya pada seorang pemimpin yang buah karyanya banyak dinanti anak buah dan masyarakatnya.

Sebuah makna yang tertanam kuat di dalam pikiran bawah sadar seseorang ibarat sebuah pohon subur yang siap berbuah di sepanjang musim. Seperti firman Allah SWT: ”Tidaklah kamu perhatikan bagaimana Allah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya menjulang ke langit, pohon itu memberikan buahnya pada setiap musim dengan seijin Tuhannya. Allah membuat perumpamaan-perumpamaan itu untuk manusia supaya manusia ingat dan perumpamaan kalimat yang buruk adalah seperti pohon yang buruk, yang telah dicabut dengan akar-akarnya dari permukaan bumi; tidak dapat tetap (tegak) sedikit pun” (QS, surat Ibrahim 24-26)

Kata-kata yang baik akan menghasilkan sebuah kalimat yang baik; kalimat yang baik akan menghasilkan makna yang baik; makna yang baik ibarat benih pohon yang baik dan kuat, yang siap berbuah pada sepanjang musim. Sebaliknya kata dan kalimat yang buruk akan menghasilkan makna dan buah (ide) yang buruk pula. Bila ide buruk tertanam dalam pikiran bawah sadar seseorang secara kokoh maka perilaku buruk yang diperoleh. Ibarat, pikirannya terserang virus/kangker yang hasilnya (buah) tidak dapat diharapkan. Bila itu diibaratkan sebuah pohon, maka pohon yang demikian itu seperti pohon yang telah dicabut akar-akarnya alias mati.

Apa yang Anda katakan pada orang lain adalah benih yang kau taburkan di benak orang lain. Bila yang Anda katakan adalah benih unggul maka akan berbuah (karya) unggul bagi kehidupan. Sepanjang buah tersebut bermanfaat bagi yang bersangkutan dan bagi masyarakat, Anda mendapatkan pahala yang terus mengalir; sebaliknya bila yang Anda katakan adalah kata-kata/kalimat kotor maka akan menghasilkan virus-virus yang mematikan. Bila yang Anda katakan ternyata menyesatkan sehingga yang bersangkutan hidupnya sesat alias tidak bisa berbuah (karya) maka Anda akan mendapatkan ”resikonya” sepanjang masa.

Menghadapi Masalah Hidup

Simak judulnya. “Menghadapi Masalah Hidup“. Bukan “Menjalani Masalah Hidup“. Lebih berat bagi kita untuk keluar dari persoalan kehidupan, jika kita masih terbenam dan tenggelam di dalamnya. Seketika kita meniatkan diri untuk “menghadapi“, sadarilah bahwa kita sebenarnya sudah “keluar” dari persoalan.

Apa yang penting bagi kita adalah menjawab pertanyaan, “what’s next?”. Ketiadaan jawaban atas pertanyaan ini, akan membuat kita kembali “masuk” ke dalam persoalan. Ya, memang, magnet dari setiap persoalan cenderung sangat besar. Tak bisa kita pungkiri ini adalah persoalan tentang seni hidup yang butuh pembelajaran. Jika perlu seumur hidup. Mari kita pelajari bersama.


SADARI
Maka, upaya terbaik kita yang pertama adalah menciptakan sebuah kesadaran tentang keberadaan persoalan itu dan tentang pemahaman bagaimana memisahkan “diri” dari “masalah”. Sebagian besar dari apa yang tertulis di sini adalah seni tentang itu.

“It isn’t that they can’t see the solution. It’s that they can’t see the problem.” G. K. Chesterton


TERIMA

Jangan tolak keberadaan masalah. Jika ia memang ada dan nyata, terima dulu. Pisahkan dua hal ini; “ada masalah” dan “saya ada masalah”. Ketika kita merasa frustrasi, maka kita sebenarnya sedang dalam kesulitan untuk memisahkan dua cara pandang ini. Be aware.

“You won’t find a solution by saying there is no problem.” William Rotsler


SOLUSI ADA DI DALAMNYA
Setiap persoalan, dipastikan selalu membawa bibit penyelesaian. Dan yang namanya bibit, sifat alamiahnya adalah pantas untuk tumbuh. Maka persoalan atau masalah, adalah tentang bagaimana Tuhan sebenarnya sedang menumbuhkan dan mendewasakan kita.

Kita bisa menyelami lagi maksud dari Surat Al-Syarh (Alam Nasyrah) dalam kitab suci kita.

“Sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan.”
(QS.94:6)

“If you don’t have any problems, you don’t get any seeds.” Norman Vincent Peale


SELESAIKAN
Masalah hanya akan berlalu jika diselesaikan.

“The best way to escape from your problem is to solve it” Dr. Robert Anthony

“The best way out is always through.” Helen Keller

Belajarlah tentang cara dan pola yang sistematis dalam menyelesaikan masalah. Belajarlah auditing untuk berbagai persoalan.


NAIKKAN LEVEL BERPIKIR
Masalah kita muncul pada sebuah tingkat atau cara berpikir. Masalah itu akan bisa diselesaikan hanya jika kita menaikkan tingkat berpikir kita. Ini bisa dilakukan dengan mempelajari seluk beluk persoalan dan dengan melatih pola berpikir problem solving.

“Problems cannot be solved at the same level

of awareness that created them.” Albert Einstein

Cara yang paling mudah: Turunkan derajat kepentingan dari pokok masalah. Ini bisa dilakukan dengan mengajukan berbagai pertanyaan yang menguji tingkat kepentingan masalah.

Latihan ini akan membiasakan himmah (kecenderungan, hasrat, niat, tekad, kehendak, semangat, sikap menyukai atau menyenangi, kecintaan) hati dan pola pikir kita, ke hal-hal lain yang jauh lebih baik untuk diri kita.

“Apakah masalah ini memang benar-benar masalah?”
“Apakah ‘ini masalah’ adalah hanya cara pandang saya saja?”
“Adakah sesuatu yang lebih baik dari apa yang menjadi masalah itu?”

Banyak sekali hal yang kita anggap masalah, sebenarnya hanya persoalan remeh. “Masalah” semacam ini bisa selesai justru dengan tidak menganggapnya sebagai masalah.

Hadapilah hanya yang memang benar-benar masalah.


JIKA PERLU: TULIS

Jika kita anggap perlu, tuliskanlah masalah yang kita hadapi. Berikan semua rincian yang bisa kita pikirkan. Dengan melakukan ini, kita akan bisa mulai mengorganisir, memilih, dan memilah pokok-pokok permasalahan yang kita hadapi.


CARI SOLUSI
Kita tak akan menemukan, jika kita tidak mencari.
Selalulah berupaya untuk mencari solusi. Ketahuilah, jika kita mencari kita pasti akan menemukan. Kita mungkin tidak tahu kapan, tapi pasti, pasti kita temukan. Teruslah mencari.

Sabar, tidak putus asa, dan pantang menyerah.


GUNAKAN WAKTU DENGAN BIJAK
Isilah waktu kita dengan mencari, menemukan, dan mengembangkan solusi. Jadilah manusia yang berorientasi pada solusi. Berhentilah mempertanyakan, dan mulailah bertanya. Mempertanyakan adalah tanda belum menerima, dan bertanya adalah sebaliknya.

Gunakan hanya sedikit waktu untuk masalah, dan segeralah bergerak mencari solusi.


PROPORSIONAL
Jangan biarkan masalah kita menjadi lebih besar dari pada diri kita sendiri. Ingatlah bahwa “sering”, belum tentu sama dengan “besar”.

Setiap masalah akan menjadi aturable (bisa di-manage), manakala masalah itu bisa diterjemahkan menjadi pecahan-pecahan kecil dari langkah-langkah yang perlu kita ambil.


BERSIKAPLAH BENAR

Kembangkan dan latih sikap yang tepat untuk setiap masalah. Berlatihlah untuk terampil menerapkan Prinsip 10/90 dari Stephen Covey. 10% adalah fakta, 90% adalah sikap.

Jika sudah terbiasa, maka yang biasa kita sebut dengan “masalah” akan menjadi “pengalaman belajar” dan “kesempatan“.

“10% of life is made up of what happens to you. 90% of life is decided by how you react.” Stephen Covey


JANGAN LIHAT MASALAH YANG TAK ADA
Gunakan kekuatan imajinasi kita untuk mencari solusi. Jangan gunakan untuk membayang-bayangkan masalah yang tidak ada.

Semoga bermanfaat.

“Sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan.” (QS.94:6)

Bahkan, bersama satu kesulitan, ada dua (at least) kemudahan. Kemudahan pertama adalah ketika kita “menghadapi” dan bukan “menjalani”. Kemudahan kedua adalah ketika kita menggeser fokus kepada yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang.

Bukankah kita telah diperintah-Nya untuk menegakkan dua hal berat dengan khusu’ yang akan menjadi keringanan yang menolong?

Gallery

CONTACT US

Jumat, 09 November 2012
KANTOR PUSAT
Aufklarung Institute (Pusat Pelatihan Kekuatan Pikiran dan Aktivasi Hati Nurani)
Jln. Raya Roomo, No 261
Manyar, Gresik
Telp. (031) 72036341
HP. 085648844084

JEJARING SOSIAL
Email : institute.aufklarung@yahoo.com
Facebook : http://www.facebook.com/romo.muhibbuddin
Twitter : https://twitter.com/RomoMuhib

Mengatur Masalah

Di dalam kata “problem” ada suku kata “pro”. Dalam bahasa latin, “pro” berarti “positif” atau “berpihak”. Jika kita punya masalah, maka ia sebenarnya positif dan berpihak kepada kita. Ingatlah lagi berbagai masalah dan persoalan yang berhasil kita selesaikan, pasti selalu berdampak positif dan makin membesarkan kita.

Apa yang sering terjadi, adalah sikap otomatis kita yang cenderung menjadikan masalah atau problem sebagai sesuatu yang “kontra” terhadap diri kita sendiri. Maka menghadapi masalah, sebenarnya adalah tentang bagaimana menjadikannya sebagai sekutu yang makin menguatkan kita.

Untuk bisa menyelesaikan masalah, hal pertama yang perlu kita lakukan adalah merubah proses berpikir dan berpersepsi. Sebab, inti setiap masalah adalah tentang cara berpikir dan cara memandang. Kemudian, cara berpikir dan cara memandang itulah yang akan membentuk cara kita membangun perasaan. Artinya, perasaan tidak datang dan diterpakan begitu saja kepada kita. Ia adalah sesuatu yang kita bangun sendiri. Di sinilah letaknya, apa yang sesungguhnya menjadi persoalan kita.

Jika kita bisa merubah proses berpikir dan bercara pandang, dan kemudian kita bisa membangun perasaan yang lebih berpihak atau “pro” kepada diri sendiri, maka kita akan menjadi lebih kreatif. Dan kreatifitas, akan bermuara pada berbagai pilihan. Dan kekayaan pilihan, adalah peluang untuk berbagai keputusan dan tindakan yang akan menciptakan solusi.

ALBERT EINSTEIN
Fisikawan, Outstanding Problem Solver.

Albert Einstein pernah mengatakan bahwa jika dia diberi waktu satu jam untuk menyelesaikan suatu masalah, maka ia akan menggunakan 55 menit untuk mendefinisikan masalah dan 5 menit untuk menemukan solusi.

Cara problem solving ala Einstein telah terbukti juga ampuh untuk menyelesaikan berbagai persoalan kehidupan pada umumnya. Einstein mengungkapkan sembilan langkah penting yang perlu ditempuh untuk menyelesaikan masalah.

1. Rephrase the problem
Ketika seorang eksekutif di Toyota bertanya kepada para karyawan, “bagaimanakah caranya menaikkan produktifitas kalian?”, maka respon yang diperoleh adalah wajah-wajah bengong. Kemudian, eksekutif itu merubah pertanyaannya menjadi, “bagaimanakah caranya agar pekerjaan kalian menjadi lebih mudah?” Kita tahu, sisanya adalah sejarah besar Toyota.

Me-rephrase persoalan akan membuat pola berpikir menjadi lebih akurat dan berdayaguna.

2. Expose and challenge assumptions
Setiap persoalan, selalu dilatarbelakangi oleh setumpuk asumsi. Asumsi-asumsi itu, bisa jadi tidak akurat atau mengakibatkan bias. Hal pertama yang perlu dilakukan adalah membuatnya eksplisit, dan kemudian mengujinya dengan berbagai pertanyaan yang menantang.

“Benarkah bahwa…?”

Menguji asumsi akan membuat pola berpikir menjadi lebih jernih dan terarah.

3. Chunk up
Setiap persoalan, adalah bagian dari persoalan yang lebih besar. Maka, apa yang perlu dilakukan adalah menelusuri persoalan ke atas, sehingga bisa diketahui dengan jelas bagaimana dan seberapa besar pengaruhnya pada berbagai target yang lebih besar.

“Bagian dari persoalan apakah, persoalan yang satu ini?”

Chunking up akan membuat persoalan menjadi jelas duduk perkaranya.

4. Chunk down
Setiap persoalan, terdiri dari berbagai persoalan yang lebih kecil. Maka, apa yang perlu dilakukan adalah menelusuri persoalan ke bawah, sehingga bisa diketahui dengan jelas detil-detil dari persoalan.

“Persoalan-persoalan apa yang membangun persoalan yang satu ini?”

Chunking down akan membuat persoalan menjadi lebih spesifik dan pada saat yang sama akan membuat diri kita bisa merasa lebih besar dari persoalan.

5. Find multiple perspectives
Setiap persoalan, terkait dengan berbagai sudut pandang berbagai pihak. Persoalan dan penyelesaiannya, akan berpengaruh terhadap hubungan-hubungan dengan berbagai pihak ini. Dalam NLP, cara ini erat hubungannya dengan konsep ekologis.

“Bagaimanakah persoalan ini dari sudut atau dari kacamata…?”

Mengambil multi persepsi akan membuat persoalan menjadi lebih terfokus dan pada saat yang sama akan sangat membantu agar berbagai kemungkinan solusi tidak berdampak menciptakan persoalan baru atau memperberat suatu persoalan yang lain.

6. Use effective language constructs
Aspek pilihan bahasa dan kata-kata sangat berpengaruh terhadap bagaimana suatu persoalan akan ditindaklanjuti dan dikelola. Lebih jauh lagi, aspek bahasa dan kata-kata sangat berpengaruh pada tinggi rendahnya tingkat stamina kita dalam menindaklanjuti dan mengelola persoalan.

“Besar atau hanya sering?“

7. Make it engaging
Buatlah persoalan menjadi menarik, karena kita akan menghabiskan sejumlah energi dan waktu dalam menghadapi persoalan. Jika persoalan menarik, maka energi dan waktu yang digunakan akan tergantikan dengan efisien dan menguatkan.

“Persoalan, atau tantangan?”

8. Reverse the problem
Salah satu trik untuk keluar dari persoalan dengan segera, adalah dengan menjungkirbalikkan persoalan.

Jika kita ingin menang, cari tahu apa yang akan membuat kita kalah. Jika kita ingin besar, temukan apa yang membuat kita kecil. Jika kita ingin berhasil, selidiki apa yang akan membuat kita gagal.

9. Kumpulkan fakta-fakta
Persoalan harus jelas dan detil. Jangan sampai, sesuatu yang bukan persoalan malah kita anggap persoalan, atau suatu persoalan muncul dengan kabur dan samar-samar.

SCHEDULE


Mohon MAAF, Pelatihan Sistem Regular Class untuk Sementara masih dalam Proses Perencanaan Aufklarung Institute Center, Info Lebih Lanjut Anda bisa menghubungi Aufklarung Institute Center, Contact Person : (031) 72036341 atau 085648844084


MELAYANI PROGRAM PRIVAT KHUSUS DI AUFKLARUNG INSTITUTE CENTER :

Waktu  : Bisa Diatur Sesuai Kesepakatan ( Waktu Diluar Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Regular Class )
 

Untuk tempat pelaksanaan pelatihan sistem privat ini, bisa anda pilih di beberapa kantor Aufklarung Institute yang tersebar di tiga kota Jawa Timur, dan langsung di bimbing oleh guru besar pakar kekuatan pikiran dan aktivasi hati nurani.


PUSAT
Aufklarung Institute (Pusat Pelatihan Kekuatan Pikiran dan Aktivasi Hati Nurani)
Jln. Raya Roomo, No 261
Manyar, Gresik
Telp. (031) 72036341
HP. 085648844084

CABANG JOMBANG
P.P Al-Karimi/ SMK Matsna Karim
Bulurejo , Diwek, Jombang. (dekat STIT UW)
HP.085648844084

CABANG SIDOARJO
Jl. H. Abd Rohman, No. 138, RT 03, RW 02, 
Sedati Gede, Sedati, Sidoarjo (depan masjid Muhammadiyah al-Islam) 
dekat Bandara Juanda.
Telp. (031) 72036341
HP. 085648844084

 

Romo Muhib Copyright © 2011-2012 | Powered by Blogger